CHIKINGUNYA
Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi
tubuh) meliuk atau melengkung, mengacu pada postur penderita yang membungkuk
akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS)
Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta
persendian tangan dan kaki.
PENYEBARAN
Penyakit ini pertama kali dicatat
di Tanzania, Afrika pada tahun 1952, kemudian di Uganda tahun 1963. Di Indonesia, kejadian luar biasa (KLB) Chikungunya dilaporkan pada tahun 1982, Demam Chikungunya di Indonesia dilaporkan pertama kali di Samarinda pada tahun 1973, kemudian berjangkit di Kuala
Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta (1983), Muara
Enim (1999), Aceh dan Bogor (2001). Sebuah wabah Chikungunya ditemukan di Port
Klang di Malaysia pada tahun 1999, selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal 2001,
kejadian luar biasa demam Chikungunya terjadi
di Muara
Enim, Sumatera
Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit
lagi di Bekasi (Jawa Barat),Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah). Diperkirakan sepanjang tahun 2001-2003 jumlah
kasus Chikungunya mencapai
3.918 jiwa dan tanpa kematian yang diakibatkan penyakit ini.
PENYEBAB
Penyebab penyakit ini adalah
sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam
berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam
berdarah, penyakit ini tidak mematikan. Penyakit Chikungunya disebabkan
oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga
Togaviridae, genus
alphavirus. Sejarah Chikungunya di Indonesia Penyakit ini berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di Indonesia tahun 1973.
gambar 1. alphavirus
GEJALA
Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam
diikuti dengan linu di persendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas
adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulangtulang,
ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang. Gejala-gejalanya memang mirip dengan infeksi virus dengue dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu. virus ini dipindahkan dari satu penderita ke penderita lain melalui
nyamuk, antara lain Aedes aegypti. virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini akan berkembang biak di dalam tubuh manusia. virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah
endemis. Secara mendadak penderita akan mengalami demam tinggi selama lima
hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari. Pada anak kecil dimulai dengan
demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam merah itu muncul setelah 3-5 hari.
Mata biasanya merah disertai tanda-tanda seperti flu. Sering dijumpai anak
kejang demam. Pada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit
pada otot dan sendi, serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang
dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan
kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa
mual sampai muntah. Pada umumnya demam pada anak hanya berlangsung selama tiga
hari dengan tanpa atau sedikit sekali dijumpai perdarahan maupun syok. Bedanya
dengan demam
berdarah dengue, pada Chikungunya tidak
ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian. Gejala penyakit
ini termasuk demam mendadak yang mencapai 39 derajat C, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan,
jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Terdapat juga
sakit kepala,conjunctival
injection dan sedikit fotofobia.
PENULARAN
Penularan demam chikungunya terjadi apabila penderita
yang sakit digigit oleh nyamuk penular, kemudian nyamuk penular tersebut
menggigit orang lain. Biasanya tidak terjadi penularan dari orang ke orang.
Penyakit ini biasanya berlangsung selama beberapa hari kemudian sembuh sendiri.
PENCEGAHAN
Penderita
sebaiknya diisolasi dari gigitan nyamuk, sehingga dapat mencegah penularan ke
orang lain. Setiap orang dapat mencegah gigitan nyamuk penular demam
chikungunya dengan kelambu, obat nyamuk bakar dan semprot atau dengan kasa anti
nyamuk.
Pencegahan
terbaik adalah membebaskan sarang nyamuk di setiap rumah, asrama, sekolah,
masjid, terminal dan tempat-tempat umum lainnya. Pembersihan sarang nyamuk di
rumah sendiri adalah sangat penting, tetapi adanya sarang nyamuk di rumah
tetangga merupakan ancaman penyebaran demam chikungunya, karena nyamuk dapat
terbang sangat jauh.
gambar 2. mekanisme penularan
PENGOBATAN
Tidak ada vaksin atau obat khusus
untuk penyakit ini . Cukup minum obat penurun panas dan penghilang nyeri serta
istirahat dan asupan makan dan minum bergizi yang cukup. Untuk anak berikan
obat penurun panas dan kompres untuk antisipasi demam tinggi yang mengakibatkan
kejang demam. Dokter biasanya memberikan golongan obat penurun panas / flu dan
analgesik serta vitamin penguat daya tahan tubuh. Perbanyak air putih, asupan
karbohidrat dan protein, makan buah -buahan segar terutama setelah melewati
lima hari demam untuk memulihkan kondisi seperti semula.
No comments:
Post a Comment